strategi membangun brand equity

Bangun Kekuatan Merek Lewat Pendekatan yang Terarah

Home » Strategi Membangun Brand Equity agar Bisnis Semakin Dikenal

Dalam dunia bisnis yang makin kompetitif, brand bukan hanya identitas visual—tetapi juga reputasi, persepsi, dan hubungan emosional dengan konsumen. Oleh karena itu, memiliki strategi membangun brand equity yang tepat akan membuat merek Anda tidak hanya dikenal, tapi juga dipercaya dan dipilih.

Brand equity adalah salah satu aset tak berwujud yang paling berharga. Jika dikelola dengan baik, ia bisa meningkatkan loyalitas pelanggan, daya saing, dan bahkan memberi ruang untuk penentuan harga premium.

Baca juga: Membangun Brand Equity UMKM

 

Apa Itu Brand Equity dan Mengapa Penting?

Brand equity mengacu pada nilai yang melekat pada merek, berdasarkan persepsi konsumen terhadap kualitas, pengalaman, dan keunikannya. Dalam praktiknya, brand equity dibentuk dari empat elemen utama:

  • Kesadaran merek (brand awareness)
  • Asosiasi merek (brand association)
  • Persepsi kualitas
  • Loyalitas pelanggan

 

Baca juga: Cara Membangun Brand Equity

 

Strategi membangun brand equity sangat penting, karena:

  • Meningkatkan kepercayaan konsumen
  • Memudahkan dalam membangun hubungan jangka panjang
  • Memberikan posisi tawar yang lebih tinggi di pasar
  • Memperkuat diferensiasi di antara kompetitor

 

Strategi Membangun Brand Equity yang Efektif

1. Mulai dengan Riset Pasar yang Andal

Strategi terbaik selalu berangkat dari pemahaman yang mendalam terhadap konsumen. Dengan riset pasar, Anda bisa mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan dan diharapkan dari sebuah merek.

Layanan dari IHATEC Marketing Research seperti Customized Research dan Brand Equity Index sangat membantu dalam memahami posisi merek Anda saat ini dan peluang pengembangannya.

2. Ciptakan Nilai yang Relevan

Nilai yang ditawarkan brand Anda harus relevan dengan kebutuhan konsumen. Apakah Anda memberikan solusi praktis, kualitas lebih tinggi, atau pengalaman unik? Tentukan nilai utama dan pastikan konsisten disampaikan dalam komunikasi merek Anda.

3. Bangun Identitas Visual dan Narasi yang Konsisten

Brand equity bukan hanya soal logo, tapi juga cerita yang Anda bangun. Mulai dari tone of voice di media sosial, hingga packaging produk—semuanya harus sejalan dan memperkuat persepsi positif merek.

4. Bangun Koneksi Emosional

Konsumen tidak hanya membeli produk, tapi juga cerita dan nilai-nilai di baliknya. Kampanye yang menyentuh sisi emosional, kehadiran aktif di komunitas, dan pelayanan yang personal akan memperkuat keterikatan dengan brand.

5. Minta Umpan Balik dan Berinovasi

Terus dengarkan konsumen. Gunakan survei, ulasan, atau platform sosial untuk mengetahui bagaimana persepsi terhadap brand Anda berkembang. Dari sana, Anda bisa berinovasi dan menyesuaikan strategi.

Baca juga: Mengenal Riset Pasar

 

Studi Kasus: Strategi Brand Equity untuk Produk Halal UMKM

Salah satu klien IHATEC, produsen minuman herbal lokal, menghadapi masalah rendahnya brand awareness di kalangan milenial. Dengan bantuan IHATEC melalui Top Halal Index dan survei konsumen, ditemukan bahwa desain kemasan dan pesan produk kurang menarik bagi target pasar.

Setelah rebranding dan kampanye digital dengan fokus pada gaya hidup sehat dan halal, brand mengalami peningkatan penjualan 28% dalam 3 bulan. Ini membuktikan bahwa strategi brand equity yang berbasis data dapat memberikan hasil nyata.

Baca juga: Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

 

Langkah Lanjut untuk Brand yang Lebih Kuat

Strategi membangun brand equity adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Mulailah dari hal-hal dasar: pahami konsumen Anda, tentukan nilai yang Anda tawarkan, bangun citra yang kuat, dan ukur hasilnya secara berkala.

IHATEC Marketing Research hadir untuk mendukung Anda dengan data, analisis, dan pendekatan riset yang terpercaya, akurat, dan relevan, sehingga Anda bisa membuat keputusan strategis yang andal.

 

© IHATEC Marketing Research 2024