Table of Contents
ToggleJika Indonesia memang memiliki impian menjadi pemain utama pasar halal global, janganlah berhenti pada wacana. Bagaimana Indonesia mampu mewujudkan impian tersebut?
Pasaran global halal telah menjadi topik yang penting dan relevan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan jumlah umat Islam yang mencapai hampir dua miliar orang di seluruh dunia, pasar halal menawarkan peluang besar bagi negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan, seperti halnya Indonesia.
Indikator Ekonomi Islam Global (The Global Islamic Economic Indicators (GIEI)) yang menjadi tolok ukur nasional dalam laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023/24, yang terdiri dari 81 negara, menempatkan Malaysia pada peringkat satu yang mempertahankan posisi teratas pasar halal selama 10 tahun berturut-turut. Malaysia disusul Arab Saudi pada peringkatdua, dan Indonesia pada peringkattiga, lalu UEA pada peringkat empat, dan Bahrain pada peringkat lima. Masuknya Indonesia, dengan kekuatan konsumsi pasar domestik, pada posisi tiga besar menunjukkan kekuatan signifikan dalam ekonomi Islam global.
Namun, ada baiknya Indonesia melangkah lebih jauh menjadi pemain pasar halal global dan bukan sekedar lokal. Untuk merengkuh tujuan tersebut, penting bagi kita untuk memahami ragam pasar dan perbedaan pandangan tentang apa yang dianggap halal dan haram di masing-masing pasar yang Indonesia tuju. Perbedaan mana halal dan mana haram sudah tentu berbasis pada peraturan pemerintah negara yang bersangkutan. Memahami perbedaan ini penting untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan sesuai dengan standar halal yang berlaku pada pasar halal selain pasar halal Indonesia.
Indonesia dan Ekonomi Islam global
Indonesia telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam ekonomi Islam global. Menurut laporan SGIE 2023, Indonesia berhasil menduduki peringkat ketiga secara global. Peningkatan ini merupakan sebuah kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan posisi Indonesia berdasarkan laporan SGIE 2022, yang mana Indonesia berada di peringkat keempat.
Menanggapi posisi Indonesia di peringkat tiga dalam SGIE 2023, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), menyampaikan, “Alhamdulillah, kemarin ramai dibahas kita di posisi empat, sekarang sudah naik satu peringkat di posisi tiga menggeser Uni Emirat Arab (UEA). Ke depan, bismillah, tentu kita ingin jadi nomor satu dunia”. Erick mengaitkan masuknya Indonesia ke lima besar berkat perkembangan signifikan di sektor ekonomi syariah, seperti keuangan syariah, makanan dan minuman halal, kosmetik dan fesyen halal, serta media dan pariwisata syariah (Pembahasan lebih lanjut mengenai kemitraan global indonesia dapat dibaca di majalah Halal Review edisi 01/Januari/2024).
IHATEC Marketing Research
Typically replies within minutes
Any questions related to Merengkuh Mimpi Menjadi Pemain Utama Pasar Halal Global?
Chat Us
🟢 Online
Chat Us