Jangan Hanya Termakan Food Review! Ini Alasan Bisnis Perlu Market Research

Jangan Hanya Termakan Food Review! Ini Alasan Bisnis Perlu Market Research

Home » Alasan Bisnis Perlu Market Research dalam Strategi Usaha

Alasan Bisnis Perlu Market Research — Belakangan ini, review makanan di media sosial menjadi perbincangan hangat. Banyak influencer memberikan penilaian subjektif terhadap makanan atau minuman, ada yang memuji setinggi langit, ada juga yang memberikan kritik pedas. Tidak jarang, review ini memicu perdebatan di antara netizen. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi opini publik, tetapi juga berdampak langsung pada bisnis. Beberapa restoran mengalami lonjakan pelanggan setelah mendapatkan review positif, sementara yang lain justru kehilangan pelanggan akibat review negatif. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh opini individu terhadap persepsi konsumen.

Tapi, seberapa akurat review subjektif dalam mencerminkan kualitas suatu produk? Dan bagaimana bisnis bisa memastikan produk mereka diterima baik oleh pasar?

Baca juga: Meningkatkan Customer Experience (CX) dengan Market Research Indonesia

 

Objektivitas vs. Subjektivitas dalam Menilai Produk

Setiap orang memiliki selera dan preferensi yang berbeda dalam menilai suatu produk. Misalnya, pada produk skincare, ada yang merasa cocok dengan produk A karena melembabkan kulit, namun ada juga yang merasa kulitnya jadi berminyak. Sama halnya dengan kuliner, setiap orang memiliki seleranya masing-masing. Seseorang bisa menyukai suatu makanan karena bumbunya “medok”, sementara orang lain menganggapnya terlalu menyengat.

Review subjektif sering kali dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan ekspektasi individu. Sementara itu, market research membantu bisnis mendapatkan data yang lebih objektif dan representatif.

Dalam market research, metode seperti seperti sensory testing atau product testing dapat digunakan untuk memahami bagaimana mayoritas konsumen menilai suatu produk secara lebih terukur. Berbeda dengan review individu yang cenderung subjektif, riset ini melibatkan banyak responden dengan karakteristik target pasar yang sesuai sehingga hasilnya lebih akurat dalam menggambarkan opini konsumen secara keseluruhan.

Baca juga: Analisis Perilaku Konsumen dalam Rebranding

 

Pentingnya Riset Pasar di Industri Kuliner & Restoran

Di industri kuliner, rasa bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan restoran atau brand makanan. Banyak aspek lain yang memengaruhi, seperti:

  • Pelayanan – Apakah pelanggan merasa nyaman dengan cara mereka dilayani?
  • Harga – Apakah sesuai dengan daya beli target pasar?
  • Ambience & lokasi – Apakah suasana restoran cocok dengan konsep yang diusung?
  • Tren kuliner – Apakah ada perubahan pola konsumsi, misalnya peningkatan minat pada makanan sehat atau fusion food?

 

Melalui market research, bisnis bisa menggali data yang lebih dalam mengenai preferensi pelanggan dan membuat keputusan berbasis data. Banyak brand kuliner sukses karena mendengarkan consumer insights sebelum meluncurkan produk baru. Sebagai contoh, beberapa restoran cepat saji menguji produk baru terlebih dahulu di beberapa lokasi sebelum merilisnya secara luas. Ini memastikan produk tersebut sudah sesuai dengan selera pasar sebelum benar-benar dipasarkan.

Baca juga: Mengapa Customer Experience Penting?

 

The Power of Consumer Insights dalam Pengembangan Produk

Bukan hanya industri kuliner, bisnis di berbagai sektor perlu memahami konsumennya dengan baik. Riset pasar membantu brand menjawab pertanyaan penting seperti:

  • Kebutuhan dan preferensi pelanggan – Apa yang benar-benar diinginkan pelanggan dari suatu produk?
  • Brand perception – Bagaimana konsumen melihat dan membandingkan produk dengan kompetitor?
  • Efektivitas strategi pemasaran – Apakah campaign yang dibuat sudah sesuai dengan audiens target?

 

Misalnya, dalam industri kosmetik, brand tidak bisa hanya mengandalkan review influencer untuk memastikan kesuksesan produk. Mereka perlu melakukan uji coba produk, memahami formula yang sesuai dengan berbagai jenis kulit, serta mengukur respons pasar sebelum peluncuran produk baru. Tanpa data ini, brand berisiko menghadirkan produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan target pasar.

Baca juga: Membangun Brand Equity untuk Strategi Branding

 

Bagaimana Bisnis Kuliner Harus Menyikapi?

Meskipun review subjektif bisa memberikan insight tambahan bagi bisnis kuliner, mengandalkan opini individu saja bisa berisiko. Beberapa review bisa bias, dipengaruhi preferensi pribadi, atau bahkan bersifat viral hanya sesaat.

Inilah mengapa penting bagi bisnis untuk mengkombinasikan market research dengan insight dari review online. Dengan pendekatan berbasis data, bisnis bisa:

  • Memvalidasi review viral
  • Menyesuaikan strategi pemasaran
  • Mengembangkan produk berdasarkan data

 

Di era digital ini, opini individu bisa menyebar dengan cepat, tetapi data yang valid tetap menjadi kunci untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat.

Berikut ini adalah contoh grafik mengenai Perceived Quality untuk produk roti. Grafik ini menunjukkan bagaimana persepsi kualitas dari beberapa merek roti (Merek A, B, C, dan D) dinilai berdasarkan beberapa aspek utama. Jika sebuah merek ingin meningkatkan daya saingnya, maka perlu melihat aspek mana yang mendapatkan skor lebih rendah dan melakukan inovasi di area tersebut.

 

perceived quality radar chart (produk roti)

 

Dengan market research, bisnis dapat memahami apa yang benar-benar diinginkan pelanggan, bukan hanya opini individu yang subjektif. Sehingga strategi pemasaran dan pengembangan produk akan lebih akurat dan tepat sasaran. Dengan memahami apa yang diinginkan pelanggan berdasarkan data yang valid, bisnis dapat menciptakan produk dan layanan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar—bukan sekadar tren sementara yang belum tentu berkelanjutan.

Jadi, apakah bisnis Anda sudah menerapkan market research untuk strategi yang lebih efektif?

Untuk mendapatkan konsultasi yang akurat, Hubungi IHATEC Marketing Research sekarang juga!

 

Kontak Kami

© IHATEC Marketing Research 2024