Home » Transformasi Digital & Omnichannel: Strategi Ritel Watsons dan Industri Ritel Indonesia 2025
Transformasi digital dan strategi omnichannel menjadi kunci pertumbuhan industri ritel Indonesia di tengah persaingan yang semakin dinamis. Watsons Indonesia menjadi salah satu pelaku utama yang berhasil mengintegrasikan kanal fisik dan digital untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan brand awareness, dan mendorong penjualan. Pada kuartal I 2025, Watsons mencatatkan pendapatan Rp 650 miliar, melonjak signifikan dari Rp 439 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Lonjakan ini tak lepas dari ekspansi gerai baru serta optimalisasi kanal digital dan marketplace.
Baca juga: Peluang Baru untuk Analisis Perilaku Konsumen dan Brand Engagement
Watsons Indonesia secara konsisten memperluas jaringan toko fisik di berbagai kota. Kanal digital juga diperkuat melalui kehadiran di marketplace, social commerce, dan aplikasi mobile. Saat ini, lebih dari 160 gerai Watsons tersebar di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera, serta toko resmi di platform Shopee, Lazada, Blibli, dan Tokopedia. Pendekatan omnichannel ini memungkinkan pelanggan berbelanja kapan saja dan di mana saja, baik secara offline maupun online.
Kolaborasi strategis, seperti integrasi layanan dengan Grab untuk pengiriman cepat melalui GrabExpress dan GrabMart, memperkuat pengalaman belanja omni. Pendekatan ini terbukti efisien dan responsif terhadap perubahan perilaku konsumen sejak pandemi. Watsons juga aktif membangun loyalitas pelanggan melalui program membership dan promosi lintas kanal. Upaya ini menciptakan keterikatan yang lebih kuat dengan konsumen di tengah persaingan ritel yang ketat.
Baca juga: Adaptasi Industri Ritel di Tengah Perlambatan Pasar dan Efisiensi Anggaran
Tren omnichannel tidak hanya diadopsi Watsons, tetapi juga oleh ritel besar lain seperti IKEA dan Guardian (DFI Retail Nusantara). Ekspansi toko fisik tetap dilakukan untuk memperluas akses, namun kanal digital dioptimalkan untuk menjawab kebutuhan konsumen modern yang mengutamakan kenyamanan, kecepatan, dan fleksibilitas. Data Statista dan McKinsey menunjukkan, lebih dari 70% konsumen Indonesia kini mengandalkan kombinasi kanal online dan offline dalam proses pembelian, terutama di kategori kesehatan, kecantikan, dan home living.
Keunggulan strategi omnichannel terletak pada integrasi seamless antara pengalaman digital dan fisik. Konsumen dapat mencari informasi produk secara online dan melakukan pembelian di aplikasi atau marketplace. Setelah itu, barang dapat diambil di toko fisik atau dikirim melalui layanan pengiriman cepat. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan konversi penjualan, tetapi juga memperkuat efisiensi operasional dan memperluas basis pelanggan di seluruh Indonesia.
Di tengah perubahan perilaku konsumen yang cepat, market research berbasis analisis perilaku konsumen menjadi fondasi utama untuk merumuskan strategi transformasi digital dan omnichannel yang efektif. Riset konsumen membantu brand memahami preferensi kanal, pola belanja, serta faktor yang mempengaruhi loyalitas dan keputusan pembelian. Dengan insight yang akurat, ritel dapat menyesuaikan penawaran produk, mengoptimalkan promosi lintas kanal, dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara menyeluruh.
Baca juga: Analisis Segmentasi Pasar
IHATEC Marketing Research merupakan penyedia data dan market insights terpercaya di Indonesia, berpengalaman dalam riset konsumen dan analisis pasar lintas sektor. Dengan metodologi riset terkini dan tim ahli, IHATEC Marketing Research membantu klien menavigasi perubahan pasar, mengidentifikasi peluang, dan mengambil keputusan strategis berbasis data.
Pelajari lebih lanjut solusi analisis perilaku konsumen di IHATEC Marketing Research.
IHATEC Marketing Research
Typically replies within minutes
Any questions related to Transformasi Digital & Omnichannel: Strategi Ritel Watsons dan Industri Ritel Indonesia 2025?
Chat Us
🟢 Online
Chat Us